Palang Merah Indonesia (PMI) Provinsi Jawa Barat melakukan langkah-langkah antisipatif menghadapi kemungkinan dampak kekeringan akibat El Nino di wilayah jawa barat. Hal ini ditindaklanjuti dengan menggelar rapat koordinasi teknis siaga bencana kekeringan dengan mengundang jajaran PMI Kabupaten/ Kota Se Jawa barat yang bertempat di Markas PMI Jawa Barat
Wakil Ketua PMI Provinsi Jabar, Kombes Pol (Purn) Dr. H. Ruhanda, SE, M.Si mengatakan, pelaksanaan rakor ini sengaja digelar yang diinisiasi oleh PMI Provinsi Jawa Barat diharapkan dapat menghasilkan rumusan-rumusan terbaik untuk merencanakan operasi mengatasi dan meningkatkan peran PMI di Kabupaten Kota dalam menghadapi siaga kekeringan di wilayah jawa barat saat ini
Selain itu pihaknya mengajak seluruh jajaran PMI Kota dan Kabupaten di wilayah Jawa barat untuk meningkatkan koordinasi, komunikasi dan kolaborasi bersama pemerintah daerah dalam hal ini BPBD dan stakeholder lainya dalam upaya pelayanan PMI terutama penanggulangan bencana kekeringan di daerah masing masing
“Rencana operasi siaga kekeringan ini dibuat bertujuan untuk memberikan bantuan air bersih bagi masyarakat yang terdampak kemarau dan atau krisis air karena dampak bencana /kejadian lainnya di wilayah Jawa Barat dengan menggunakan truk tangki PMI saat ini,” terang Ruhanda
Lebih lanjut Ruhanda mengatakan, hal ini dilakukan menyusul hasil Rapat koordinasi bersama PMI Pusat perihal siaga kekeringan dan kebakaran lahan dan hutan (Karhutla) serta menindaklanjuti rapat koordinasi dengan pemerintah Provinsi Jawa Barat dalam hal ini BPBD Provinsi Jawa Barat pada tanggal 16-17 Mei kemarin terkait siaga kekeringan dan karhutla di Jaw Barat
“Saat ini kapasitas PMI provinsi jawa barat memiliki SDM yang berkompeten dalam bidang distribusi air bersih, dengan di dukung 15 armada tangki air bersih berkapasitas 5000 liter yang saat ini tersebar di wilayah jawa Barat” terang Ruhanda
Sementara itu, Kepala Markas PMI Pusat, Abdul Azis yang turut hadir dalam kegiatan rakor tersebut menyampaikan, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperingatkan akan dampak El Nino
yang akan berdampak pada beberapa aspek diantaranya berpotensi pada sektor pertanian, utamanya tanaman pangan semusim yang sangat mengandalkan air. Rendahnya curah hujan akan mengakibatkan lahan pertanian kekeringan dan dikhawatirkan akan mengalami gagal panen
Azis menambahkan, dampak lainnya yang sudah nyata yaitu kebakaran hutan dan lahan ( Karhutla) serta krisis air bersih yang sudah terjadi dibeberapa daerah
Untuk mengatasi hal itu, sambung Azis, Ketua Umum PMI Pusat Bapak Jusuf Kalla sudah menginstruksikan untuk menggerakan seluruh potensi SDM PMI dan kapasitas armada pendukung saat ini dalam operasi kekeringan dan kesiapsiagaan karhutla dibeberapa daerah terdampak
Azis menambahkan, dalam kesiapsiagaan dan rencana operasi kekeringan ini, pihaknya sudah melakukan pemetaan dan membagi dua asumsi diantaranya awas dan siaga. Hal ini dilakukan supaya dalam penangananya lebih terukur dan fokus untuk rencana operasi dilapangan terutama dalam pelayanan distribusi air bersih
Dari sarana operasional untuk kesiapsiagaan kekeringan dan karhutla, PMI pusat secara nasional sudah mensiagakan armada tangki air bersih, Gunner, dan kendaraan Pickup yang sudah disebar ke wilayah yang masuk kategori awas dan siaga.
“Untuk rincian kekuatan secara keseluruhan armada PMI diantaranya 143 armada tangki air, kendaraan gunner ada 45 dan kendaraan pickup sebanyak 208 unit, kesemua armada tersebut sudah disebar di lokasi kategori awas dan siaga yang sebagian besarnya akan di posisikan di pulau Jawa, Kalimantan, Sumatera, bali Nusra,” terang Azis
Discussion about this post