Dukungan pembangunan Menara Kujang Sapasang dan Mesjid di Jatigede kembali dilontarkan oleh Ketua PMI Jawa Barat Irjen. Pol. Purn Adang Rochjana karena melihat Kujang Sapasang tersebut merupakan senjata budaya asli khas Jawa Barat yaitu suku Sunda.
Irjen. Pol. Purn Adang Rochjana mengatakan hal tersebut ketika beliau mengunjungi peresmian gerai donasi PMI Sumedang di Jalan Prabu Geusan Ulun, Belakang Alun-alun Sumedang, Sabtu (29/5/2021).
Irjen. Pol. Purn Adang Rochjana merupakan ketua PMI Jabar namun juga asli orang Sumedang melihat rencana pembangunan Kujang Sepasang di Jatigede bisa bermanfaat bagi Sumedang apalagi itu ciri khas atau ikon Jawa Barat suku budaya Sunda.
“Kujang itu miliknya orang Sunda, Sumedang termasuk juga masuk orang Sunda. Gabungan Jawa Barat lambang kujang itu tetap masuk Sumedang juga punya ciri khas, jadi semuanya harus punya solusi,” katanya.
Beliau juga selaku orang Sumedang bukan hanya mendukung pembangunan tersebut, namun ia juga pernah mendengarkan papatah ada yang namanya winner ada juga yang namanya losser.
“Seorang winner kehadirannya sebagian dari solusi nah itu dengan kehadiran polemik pro kontra pembangunan kujang sepasang itu jadi solusi,” tambahnya.
Namun menurut ia seorang losser atau bisa disebut pecundang kehadirannya bagian dari masalah bilamana si A itu hadir masalah itu terjadi, tapi kalau si B hadir pasti selesai.
“Selain itu seorang winner saya ini inginnya jadi pemenang di setiap masalah pasti ada solusinya, tapi seorang losser disetiap solusi terlihatnya masalahnya saja. Nah ini tidak boleh seperti itu. Jadi untuk pengembangan semua,” tuturnya.
Irjen. Pol. Purn Adang Rochjana juga melihat kepedulian seorang Gubernur Jabar yang memberikan dukungan untuk Sumedang mari orang Sumedang juga mendukung maksimal pembangunan ini .
“Ini anggarannya sudah disiapkan pa Gubernur sudah mikir begini orang Sumedang juga sudah diberi masukan untuk mengajukan pemasukan bangunan ini,” katanya.
Terakhir beliau menegaskan mari dukung pembangunan kujang sepasang di sertai mesjid di Jatigede sehingga bisa meningkatkan perekonomian masyarakat dan mewujudkan Sumedang puseur budaya sunda.
“Melihat dari monumen kujang itu sepasang karena hidup itu juga harus berpasangan misalnya ada siang ada malam, ada bagus ada jelek, ada suami ada istri simbol ini mari kita sepakati ada anugrah ada musibah mari ambil yang bagusnya kita buang yang jeleknya,” sambungnya.
Menurutnya juga dari pembangunan ini bisa memberikan manfaat karena ini titipan yang maha kuasa jadi menurutnya adanya kujang sepasang ini sebuah anugrah tinggal masyarakat mensyukurinya.
“Ambil ini hikmahnya saya sebagai orang yang sudah tua sebagian dari warga Sumedang mari kita sambut keinginan pa Gubernur, pa Bupati dan seluruh perangkatnya mari kita dukung menara kujang sepasang dan masjid di Jatigede,” tutupnya.(Adhi SH)***
Sumber : TiNewss.com
Discussion about this post