Palang Merah Indonesia (PMI) bersama Korean International Coorperation Agency (KOICA) kembali melaksanakan program bersama, kali ini seperti yang dilaksanakan di Provinsi Jawa Barat dalam rangkaian kegiatan KOICA Goes To Campus.
“Program ini akan mengajak mahasiswa di seluruh Indonesia untuk aktif terlibat dalam layanan kemanusiaan. Khusus untuk Jawa Barat sendiri dilaksanakan di 4 Kampus diantaranya kampus UNPAD, UNPAS, IKOPIN dan Universitas Telekomunikasi,” ujar Kepala Markas PMI Provinsi Jawa Barat, Erlan Suherlan
Menurutnya, rangkaian kegiatan tahapan wawancara sudah dilaksanakan dibeberapa kampus percontohan seperti yang sudah dilaksanakan di kampus Unpas pada Sabtu 11 Juni 2022 dengan diikuti 25 orang
“Berdasarkan hasil seleksi ada sekitar 25 orang dilakukan secara langsung offline
dan 5 orang secara online,” kata Erlan
Adapun Tim pengunji yang hadir diantaranya perwakilan PMI Prov.Jabar, oleh Erlan Suherlan, Perwakilan Rektorat Bidan III Kemahasiswaan oleh Cucu Ganda Somantri, serta Hafidz Fattahurrahman Pramadia dari Pembina Program KSR PMI UNPAS.
Erlan menjelaskan, maksud dari tujuan kegiatan tersebut dalam rangka menseleksi potensi mahasiswa unpas untuk bisa mengikuti dan menjadi duta kemanusiaan dalam kegiatan koica goes to campus,
Kedepannya mereka akan diberikan pembekalan-pembekalan agar lebih berkompeten dalam berbagai keilmuan dan keterampilan khususnya dalam aktifitas kemanusiaan
“Setelah selesai pembekalan nantinya mereka akan mengaplikasikan di masyarakat dalam program safety @home,” cetus Erlan
Harapan dalam pembentukan duta kemanusiaan agar para duta nanti bisa menjadi agen perubahan dan menjalankan aktifitas kemanusiaan
Dijelaskan Erlan, kegiatan KOICA Goes to Campus ini dilaksanakan pada lima provinsi di Indonesia, yakni Provinsi Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan, Bali, Jawa Barat dan Sumatera Barat
Sementara itu, Ketua KSR Unpas Rezky Hidayat Aminullah menambahkan, KOICA Goes to Campus merupakan program yang menyasar mahasiswa untuk dibentuk menjadi Duta Kemanusiaan. Nantinya, calon Duta Kemanusiaan akan dibekali berbagai pelatihan.
“Di antaranya dasar-dasar pertolongan pertama, kedaruratan medis, pemadaman api, Covid-19 (imunitas), konsep dasar HIRA (Hazard, Identification, Risk, Assessment), dan lain-lain,” katanya.
Duta Kemanusiaan diharapkan memiliki pengetahuan luas, keterampilan, dan jiwa kemanusiaan yang tinggi.
Selain mendapat pelatihan, Duta Kemanusiaan juga bakal mengikuti KOICA Safety at Home, yaitu kegiatan lanjutan berupa edukasi dan pemberian layanan kesehatan kepada masyarakat.
“Program KOICA Goes to Campus sangat baik untuk mengasah komitmen, kreativitas, serta jiwa kepemimpinan dan kemanusiaan mahasiswa,” sambungnya.
“Ada banyak benefit yang bisa diperoleh, seperti relasi, kontribusi langsung ke masyarakat, jadi relawan, dan tentunya garda terdepan kemanusiaan,” tutupnya
Discussion about this post